review film door to door

Film door to door
film ini diambil dari kisah nyata , berceritakan tentang pria yang memiliki sebuah penyakit bernama cerebral palsy , dimana penyakit itu membuat gangguan syaraf di otak sehingga membuat penderita cerebral palsy ini sulit dalam menggerakkan dan mengoperasikan otot dan syarafnya.Bill berusaha semampunya untuk mencari pekerjaan kesana kemari , dan tidak ada yang mau menerimanya karena keterbatasannya sebagai penderita cerebral palsy yang dianggap akan membuat atau membatasi gerak Bill , Namun, sang ibu selalu menyemangatinya. Sang ibu mendidiknya agar ia jangan mau dianggap remeh oleh orang lain, bahwa ia sama dengan orang normal lainnya. Kepercayaan diri yang tinggi serta keinginan untuk membanggakan sang ibu membuatnya bekerja keras untuk mendapatkan kerja. tetapi Pria yang memiliki penyakit cerebral palsy ini akhirnya melamar dan menerima  pekerjaan disebuah perusahaan bernama watskins company , yang bergerak dibidang jasa , yakni salesman dari produk produk kebutuhan barang sehari hari yang tergambar dengan katalog katalog dalam buku. Awalnya tentu saja ditolak. Tetapi Bill berhasil meyakinkan Direkturnya “Beri saya daerah yang paling buruk penjualannya, toh anda juga tidak rugi apapun.” Oke Si Bos Menerima.
Bill memulai pekerjaannya menawarkan barang secara door to door. Bill mengetuk pintu calon customernya, Di hari pertamanya ia bekerja, ia mendapatkan banyak tantangan karena banyak orang yang menolak nya bahkan memandangnya secara kasihan dan ingin memberikan sumbangan. Namun Bill menolak uang tersebut dan ia berkata bahwa ia tidak membutuhkan sumbangan karena menurut ibunya, kunci dari keberhasilan adalah kesabaran dan juga kegigihan. menceritakan berbagai kisah menarik sebelum akhirnya mempromosikan dagangannya.( Berbagai karakteristik orang ditemuinya. Ada yang tetanggaan berantem, ada pemabuk, ibu2 kesepian, dsb. Di sini Bill tidak hanya bertindak sebagai penjual, tetapi menjadi bagian dari lingkungan itu. Orang-orang disitu mengenalnya, menyapanya. Bill menjadi teman bagi customernya. Bahkan penjadi pendamai antara tetangga yang bertengkar tersebut. Walaupun menawarkan barang-barang dengan cara memperlihatkan katalog-katalog barang dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki sepanjang jalan, tidak membuatnya patah semangat apalagi menyerah, meskipun hanya mendapat upah yang sedikit di hari pertama pekerjaanya . Bill melakukan pekerjaan ini setiap hari tanpa ada rasa bosan , tidak jarang ia mendapat perkataan atau ejekan orang sekitar yang ditujukan untuk Bill karena ia memiliki keterbatasan fisik . Ejekan ejekan tadi tidak membuat Bill merasa putus asa , ia tetap berusaha sebagai salesman yang profesional . Hingga pada akhirnya Bill divonis oleh dokter untuk tidak bisa berjalan lagi karena menderita cedera tulang belakang , karena sering membawa pesanan pelanggan dengan mengangkatnya sepanjang jalan . Sangat beruntung lagi Bill memiliki seorang teman kerja yang baikbernama sally yang memotivasi dan menyemangati Bill untuk tidak menyerah dengan pekerjaan salesman ini wala ia memiliki keterbatasan fisik , yaitu penyakit cerebral palsy .Disini Bill dapat melakukan adapatasi atau berubah (change) mengikuti lingkungan yang dekat dengannya meskipun sangat sulit ,Ia mammpu melihat peluang peluang yang muncul untuk dimanfaatkan sebagai suatu keunggulan . Bill dapat dikatakan sebagai orang yang sangat berani mengambil risiko , dengan keterbatasan fisik ( sulit bicara ) menekatkan dirinya sebagai salesman , dimana pekerjaan salesman bermodalkan bicara sebagai satu senjata ampuh dalam mempersuasi konsumen.Peluang lain yang dimanfaatkan oleh Bill adalah dengan mendekatkan diri dengan lingkungan sekitar , dengan kata lain Bill masuk ke dalam lingkungan sosial tersebut dan berinteraksi . Tekhnik ini sangat memudahkan Bill untuk diterima sebagai seorang pria yang memiliki keterbatasan fisik di lingkungan sekitarnya. Berkat kerja keras Bill dan dukungan Sally , akhirnya Bill dinobatkan sebagai salesman dengan penjualan terbanyak di Watskins Company , kemudian Bill juga dipercaya sebagai ketua atau pemgang Komunitas Nasional penderita Cacat dalam berkomunikasi . Inti dari cerita ini adalah Jangan menjadikan keterbatasan menjadi sebuah hambatan untuk berubah , tidak ada yang mustahil untuk berubah ke arah yang lebih baik ( positif ) jika mau berusaha keras dan melihat risiko dan tantangan sebagai penyemangat dalam kehidupan .

Melihat dari kisah Bill Porter yang tak kenal lelah menawarkan barang dagangannya dengan cara membagikan kisa menarik sebelum mempromosikan dagangannya ini berkaitan dengan entrepreneur dan Intrapreneur yaitu seorang pengusaha yang memiliki karakteristik kewirausahaan yang tinggi dan bakat, kemampuan dan keinginan yang kuat untuk menciptakan sesuatu dengan menggunakan inisiatif da kreatifitas sendiri. Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan.Oleh karena itu, agar sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategiperusahaan (Dalam Budiharjo, 2011:152). Menurut Thomas W Zimmerer pengertian entrepreneur adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan  peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.dan menanamkan motivasi diri dan menolak uang pemberian orang yang merasa kasihan dengan berkata bahwa ia tidak membutuhkan sumbangan karena menurut ibunya, kunci dari keberhasilan adalah kesabaran dan juga kegigihan.karena memotivasi diri adalah bagian dari kekuatan intrapersonal dan tetap fokus pada satu tujuan.meskipun mengalami hambatan dalam menjalankan pekejaannya seperti diolok-olok oleh calon pembeli tetapi bill tidak menyerah tetap bertahan sama kaitannya dengan Psychological Capital yaitu  kondisi perkembangan positif seseorang dan dikarakteristikan. Luthans (2007:3). Psychological Capital memiliki 4 dimensi yaitu:
 (1) memiliki kepercayaan diri (self efficay) untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang dan memberikan usaha yang cukup untuk sukses dalam tugastugas tersebut;
(2) membuat atribusi yang positif (optimism) tentang kesuksesan di masa kini dan masa depan;
(3) tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuan dan bila perlu mengalihkan jalan untuk mencapai tujuan (hope); dan
(4) ketika dihadapkan pada permasalahan dan halangan dapat bertahan dan kembali (resiliency), bahkan lebih, untuk mencapai kesuksesan.
Dan dengan perilaku professional bill bisa mendapatkan kesuksesannya dengan cara  mendekatan diri dengan lingkungan sekitarnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

interpersonal skill,intrapersonal skill dan DISC

Pshcology Capital and Self Engagment